BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setelah memperkirakan bahwa mamalia pertama
timbul pada akhir zaman Trias dari moyang
terapsida. Mereka merupakan hewan kecil yang sangat aktif yang
makanannya terdiri atas insekta. Kehidupan yang aktif ini berhubungan dengan
kemampuannya untuk memelihara suhu badan yang tetap (homeotermi). Seperti
halnya dengan burumg (yang tidak tampak sampai zaman jura) hal ini berkaitan
dengan perkembangan jantung beruang empat dan pemisahan sempurna dari peredaran
darah oksigen dan sistemik. Konservasi panas tubuh dimungkinkan dengan
perkembangan rambut. Sementara mamalia yang paling awal bertelur sampai moyang
reptilia, anaknya setelah menetas deberi makan dengan susu yang disekresikan
oleh kelenjar-kelenjar dalam kulit induknya (Kimball, 1984: h. 945).
Adapun yang melatarbelakagi praktikum
ini yaitu untuk mengetahui bagian morfologi dan anatomi dari spesies yang tergolong dalam
kelas mamalia beserta sistem organnya meliputi sistem respirasi, sirkulasi,
pencernaan, dan reproduksinya.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian dari kelas Mamlia?
2. Bagaimana
Ciri-ciri kelas Mamalia?
3. Bagaimana
Habitat Kelas Mamalia?
4. Apa
saja ordo-ordo yang terdapat pada kelas Mamalia?
C.
Tujuan
pembahasan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari kelas Mamlia.
2. Untuk
mengetahui cirri-ciri kelas mamalia.
3. Untuk
mengatahui habitat kelas mamalia.
4. untuk
mengetahui ordo-ordo yang terdapat pada kelas Mamalia.
A.
Pengertian
Mamalia
Mamalia berasal
dari kata mammilae yang berarti hewan menyusui, suatu kelas vertebrata
(hewan bertulang belakang) dengan ciri seperti adanya bulu dibadan dan adanya
kelenjar susu pada betina. Semua spesies mamalia memiliki kelenjar susu. Mamalia
telah menyebar ke hampir semua lingkungan di bumi mulai dari lautan ke padang
pasir. Mereka hidup di bawah tanah, di permukaan tanah, di atas pohon, dan di
udara. Mamalia memiliki sistem saraf yang sangat maju, dan banyak memiliki
indra penciuman, pendengaran, rasa, visi, dan sentuhan. Mamalia mengandalkan
memori dan belajar untuk membimbing kegiatan mereka. Mereka telah mampu
mengembangkan berbagai tanggapan yang tepat terhadap situasi lingkungan yang
berbeda. Mereka dianggap hewan yang paling sukses di bumi saat ini.
Hewan memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda.
Sebagian besar
mamalia adalah herbivore (hewan pemakan tumbuhan). Kelompok terbesar hewan
pemakan tumbuhan adalah hewan pengerat,berjumlah lebih dari 40 persen dari
kelompok mamalia. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah tikus,tupai,berang-berang,landak,dan
marmot dan saudara sepupunya dari Amerika Selatan yang disebut kavi. Kelinci
dan terwelu kelihatan seperti hewan pengerat karena gigi depannya yang
panjang,tetapi mereka termasuk dalam kelompok mamalia lain yang disebut
lagomor.
Kelompok
terbesar pemakan tumbuhan berikutnya adalah mamalia berkuku. Kelompok ini
dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1.
Mamalia berkuku gasal (dengan satu atau
tiga kuku) seperti: kuda,zebra,keledai,tapir,dan badak.
2.
Mamalia berkuku genap (dengan dua atau
empat kuku) seperti: babi,babi liar,kuda
nil,unta,kijang,jerapah,antelop,rusa,lembu,domba dan kambing.
B.
Klasifikasi
Hewan Mamalia
C.
Ciri-ciri tubuhMamalia
Ciri-ciri umum:
1. Ciri
utamanya adalah mempunyai kelenjar susu (glandula mammae) yang berfungsi untuk
menyusui anaknya yang baru lahir.
2. Tubuhnya
umumnya ditutupi oleh rambut.
Semua mamalia memiliki
rambut sedikitnya dalam satu fase siklus hidup. Rambut memegang peranan penting
dalam pengaturan suhu (thermoregulasi)
3. Mamalia
termasuk homoitermia atau hewan berdarah panas
Mamalia mampu mengatur
suhu tubuhnya. Suhu tubuh disesuaikan dengan suhu lingkungan. Pada mamalia suhu
tubuh dipertahankan pada tingkat yang agak tetap biasanya 36 ° C.
4. Jantung terbagi menjadi empat
ruangan.
Semua mamalia memiliki
jantung dengan dua bilik dan dua serambi. Maka dengan demikian peredaran darah
dari paru-paru dan ke tubuh terpisah.
5. Perkembangbiakan
dengan beranak atau melahirkan (vivipar) dan bertelur (ovipar). Ordo Monotremata
merupakan satu-satunya Mamalia yang berkembang biak dengan cara bertelur
(ovipar). Contoh Ordo Monotremata yang terkenal adalah Platypus sp. dari
Australia, yang hidupnya di sungai. Sedangkan contoh
dari Indonesia adalah nokdiak atau landak irian (Zaglossus bruijni).
6. Fertilisasinya
secara internal dan perkembangan embrionya terjadi di dalam tubuh.
7. Alat
geraknya berupa tungkai yang sesuai untuk berjalan, memanjat, menggali,
berenang, dan terbang.
8. Bernafas melalui paru-paru.
9. Mempunyai cuping telinga.
10. Gigi umumnya terbagi menjadi empat
tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi molar.
Ciri-ciri
khusus Mamalia
1. Beberapa jenis mamalia mempunyai
kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan kelenjar pipi.
2. Memiliki kantung pada mamalia marsupialia.
3. Memiliki alat gerak yang berupa dua
pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang
tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap.
4. Anggota gerak depan dapat
bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan terbang.
5. Pada jari-jarinya terdapat kuku,
cakar, atau tracak.
6. Pada kulit terdapat banyak kelenjar
minyak dan kelenjar keringat.
Ciri-ciri tersebut telah menunjukkan
bahwa Mamalia merupakan kelas yang paling maju di antara kelas-kelas yang lain
dari filum animalia. Kelas mamalia dibagi menjadi 28 ordo, dan beberapa ordo
diantaranya telah punah.
D.
Habitat
Mamalia.
Habitat
Mamalia dapat dibedakan menjadi dua, yakni :
1.
Mamalia darat merupakan mamalia yang sebagian besar
aktivitasnya dilakukan di darat,
Contoh:
monyet-ekor panjang, macan tutul, tikus, serta kuda.
2.
mamalia laut melakukan aktivitasnya sebagian besar di
laut.
Contoh :
pesut, dugong, dan paus.
Dalam pemanfaatan strata tegakan hutan, mamalia
diklasifikasikan menjadi dua, yakni mamalia arboreal dan mamalia terestrial.
Mamalia arboreal merupakan jenis-jenis mamalia yang banyak menghabiskan waktu
aktivitasnya pada strata yang tinggi, sedangkan mamalia terestrial merupakan
jenis-jenis mamalia yang menghabiskan waktu aktivitasnya pada lantai hutan atau
strata terbawah. Soerianegara dan Indrawan (2002) membagi strata tegakan dalam
ekologi hutan, adalah sebagai berikut: strata A (> 30m), strata B (20-30m),
strata C (4-20m), strata D (1-4m) dan strata E (0-1m). Jenis-jenis yang merupakan
mamalia arboreal, antara lain monyet, kelelawar, bajing, serta beberapa jenis
dari suku Felidae (Payne et al. 2000). Bagi jenis-jenis mamalia
terestrial, antara lain kijang, gajah, dan badak.
Dalam pemanfaatan strata tegakan hutan, mamalia
diklasifikasikan menjadi dua, yakni mamalia arboreal dan mamalia terestrial.
Mamalia arboreal merupakan jenis-jenis mamalia yang banyak menghabiskan waktu
aktivitasnya pada strata yang tinggi, sedangkan mamalia terestrial merupakan
jenis-jenis mamalia yang menghabiskan waktu aktivitasnya pada lantai hutan atau
strata terbawah. Soerianegara dan Indrawan (2002) membagi strata tegakan dalam
ekologi hutan, adalah sebagai berikut: strata A (> 30m), strata B (20-30m),
strata C (4-20m), strata D (1-4m) dan strata E (0-1m). Jenis-jenis yang
merupakan mamalia arboreal, antara lain monyet, kelelawar, bajing, serta
beberapa jenis dari suku Felidae (Payne et al. 2000). Bagi jenis-jenis
mamalia terestrial, antara lain kijang, gajah, dan badak.
Dalam
pemanfaatan waktu aktivitas, mamalia dibagi menjadi mamalia diurnal dan mamalia
nokturnal. Mamalia diurnal merupakan jenis-jenis mamalia yang melakukan
aktivitasnya pada pagi dan sore hari, seperti orangutan, rusa, dan beberapa jenis
bajing. Mamalia nokturnal merupakan jenis-jenis mamalia yang melakukan
aktivitasnya mulai menjelang malam hari hingga menjelang pagi hari, seperti
kelelawar, tenggalung malaya, serta musang. Selain itu, terdapat juga
jenis-jenis yang beraktivitas sepanjang hari seperti babi hutan.
Hewan vertebrata
dari golongan mamalia yang hidup di dalam air tetap bernapas dengan paru-paru.
Hal itu tampak jelas pada cara bernapasnya, misalnya paus. Setiap saat paus
muncul ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya sampai
paru-parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter. Setelah itu, paus akan
menyelam kembali ke dalam air. Dengan udara sebanyak itu, paus mampu bertahan
selama kira-kira setengah jam di dalam air. Pada saat muncul kembali di
permukaan air, hasil oksidasi biologi dihembuskan melalui lubang hidung,
seperti pancaran air mancur. Sisa oksidasi ini berupa karbon
dioksida yang jenuh dengan uap air yang telah mengalami pengembunan (kondensasi).
E. Jenis Hewan Mamalia
Sebenarnya cukup sulit untuk bisa menjelaskan detail
macam-macam mamalia secara singkat. Ada kurang lebih 5000 genus di dalam
kelompok mamalia. Dari 5000 ini masih dibagi lagi menjadi puluhan bahkan
ratusan ribu spesies yang berbeda.. Namun secara ilmiah agar lebih ringkas,
mamalia digolongkan ke dalam 16 ordo yang berbeda. Di antaranya:
1. Ordo
Monotremata (mamalia berparuh dan berkloaka)
Ciri-ciri:
Gigi hanya ada
sebelum dewasa. Berparuh, bertelur, mengeram, tubuh berambut, tidak mempunyai
daun telinga (auricula atau pinnae). Hewan jantan mempunyai taji (berhubungan
dengan kelenjar racun). Penis hanya satu lewat sperma (urin tidak), testis
dalam abdomen. Oviduk bermuara kedalam kloaka, ekor pipih. Hewan betina tidak
beruterus dan tidak bervagina, tanpa puting susu tetapi menyusui anaknya.
Pemakan invertebrata yang hidup air.
Salah satu contoh species dari ordo
ini yaitu platipus dengan ciri-ciri sbb:
a. Tubuh
platipus ditutupi bulu berwarna coklat yang menjaga agar tubuhnya tetap hangat.
b. kaki
platipus berselaput seperti bebek.
c. Platipus
juga memiliki paruh seperti bebek. Paruh ini digunakan sebagai organ sensor.
d. Berat
platipus berkisar antara di bawah 1 kg sampai dengan lebih dari 2 kg.
e. Panjang
tubuhnya sekitar 30-40 cm dan panjang ekornya sekitar 10-15 cm (jantan) dan
8-13 cm (betina).
f. Platipus
jantan lebih besar hingga 3x betinanya. Pada kulit tertutup rambut halus, yang
terdiri dari dua rambut, yaitu rambut panjang dan rmbut pendek. Fungsi rambut
pendek berfungsi untuk melindungi kulit supaya tidak basah.
g. Reproduksi
: Ovipar, hewan ini bertelur dan kemudian diengkrami sendiri sampai beranak.
h.
Pakan
: Makanan dari platypus adalah bangsa krustacea, cacing serta ikan-ikan kecil.
Gambar
2.1: Platipus (Ornithorhynchus
anatinus)
|
Klasifikasi
Platipus
Kerajaan : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo
: Monotremata
Famili
: Ornithorhynchidae
Genus
: Ornithorhynchus
Spesies
: O. anatinus
2. Ordo
Insektivora (mamalia pemakan insekta)
Ciri-ciri:
Berukuran sangat kecil sampai kecil, merupakan
mamalia terestrial yang hidup dilubang, dipohon atau amfibius,kaki pentadactyl,
giginya mempunyai puncak yang tajam, daerah olfaktori pada kepala lebih panjang
dari pada daerah kranial, tidak ada posorbital, tulang air mata tidak melebar
ke wajah, dan biasanya mempunyai taju paroccipital yang jelas.
contohnya
tenrek, tikus tanah emas.
Gambar
2.2: tikus tanah emas
|
3. Carnivora
(mamalia pemakan daging)
Ciri-ciri:
Berukuran kecil sampai besar,kakinya mempunyai 4
atau 5 jari yang bercakar melengkung dan tajam, mempunyai gigi seri tiga buah,
terkorak kuat dengan kranium yang membulat, dan tidak terdapat lempeng
postorbital.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu beruang kutub dengan ciri-ciri:
Pada kulit tertutup lemak dan rambut putih, pada
jantan fisiknya lebih besar dibanding pada betina. Pada moncong berwarna hitam,
dan pada telapak kaki berwarna coklat. Beruang Polar dewasa jantan seberat
antara 400 hingga 600 kilogram dan kadang kala melebihi 800 kg. Beruang Polar
betina sekitar separuh berat beruang jantan dan biasanya seberat antara 200
hingga 300 kg. Beruang jantan dewasa sepanjang 240 hingga 260 sentimeter dan
beruang betina antara 190 hingga 210 cm. Ketika baru lahir, bayi beruang
seberat 600 hingga 700 gram. Makanannya yaitu Anjing laut dan Walrus.
Beruang
kutub adalah mamalia laut karena mereka menghabiskan waktu berbulan-bulan
selama satu tahun di laut. Beruang kutub adalah satu-satunya "mamalia
laut" yang hidup dengan kekuatan, kaki dan telapak yang besar memungkinkan
mereka berjalan dan berlari sejauh bermil-mil.
Musim perkawinan untuk Beruang kutub terjadi pada
musim panas di Kutub Utara, yaitu antara bulan Maret – Juni. Kemudian bayi -
bayi Beruang kutub akan lahir pada bulan Desember - Januari, biasanya mereka
akan melahirkan 2 - 3 bayi.
Selama masa kehamilan, induk beruang akan menggali
sarang di antara tumpukan salju dan bahkan tidur sepanjang musim dingin di
dalam sarang hingga bayi - bayi beruang lahir. Meskipun begitu, induk beruang
sama sekali tidak merasa dehidrasi ataupun kekurangan makanan untuk
menyusui bayi - bayi beruang yang telah lahir. Bayi - bayi tersebut akan hidup
di dalam sarangnya selama kurang lebih 28 bulan. Bayi Beruang kutub yang baru
lahir hanya sebesar tikus Tidak memiliki bulu, buta, dan lemah sama sekali
Seekor Beruang kutub betina terbukti merupakan induk mamalia yang paling besar
pengabdiannya dalam hal menjaga anak - anak mereka.
Gambar
2.3: Beruang kutub (U. maritimus)
|
Klasifikasi
Beruang Kutub
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Carnivora
Genus
:Carnivora
Spesies : U. maritimus
4. Ordo
Rodentia (mamalia pengerat)
Ciri-ciri:
Berukuran kecil sampai besar, kaki dengan 5 jari,
terdapat sebuah gigi seri atas yang besar, terkorak daerah wajah tidak
berlubang-lubang, dan tidak terdapat keping postorbital.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu tikus
rumah dengan ciri-ciri:
Tikus rumah (Rattus rattus) adalah hewan pengerat biasa yang mudah dijumpai di
rumah-rumah dengan ekor yang panjang dan pandai memanjat serta melompat. Hewan
ini termasuk dalam subsuku Murinae dan berasal dari Asia.
Namun demikian, ia lalu menyebar ke Eropa melalui
perdagangan sejak awal penanggalan modern dan betul-betul menyebar pada abad ke-6.
Selanjutnya ia menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tikus rumah pada masa kini
cenderung tersebar di daerah yang lebih hangat karena di daerah dingin kalah
bersaing dengan tikus got.
Tidak seperti saingannya, tikus got, tikus rumah
adalah perenang yang buruk dan bangkainya sering ditemukan di sumur-sumur.
Namun demikian, ia lebih gesit dan pemanjat ulung, bahkan berani
"terbang". Warnanya biasanya hitam atau coklat terang, meskipun
sekarang ada yang dibiakkan dengan warna putih atau loreng.
Ukurannya biasanya 15-20 cm dengan ekor ± 20cm.
Hewan ini nokturnal dan pemakan segala, namun menyukai bulir-bulir. Betinanya
mampu beranak kapan saja, dengan anak 3-10 ekor/kelahiran. Umurnya mencapai 2-3
tahun dan menyukai hidup berkelompok.
Gambar
2.4: Tikus Rumah (R. rattus)
|
Klasifikasi
Tikus Rumah
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Rodentia
Famila
: Muridae
Genus
: Rattus
Spesies
: R. rattus.
5. Ordo
Logomorpha
Ciri-ciri:
Seperti rodentia tetapi gigi serinya 4 atau lebih,
gigi molare dapat tumbuh terus, ekor pendek, kuat dapat digerakkan.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu kelinci
sumatra dengan ciri-ciri:
Kelinci Sumatra (Nesolagus netscheri), juga dikenal
dengan nama Kelinci Sumatra telinga pendek atau Kelinci belang Sumatra, adalah
jenis kelinci liar yang hanya dapat ditemukan di hutan tropis di pegunungan
Bukit Barisan di pulau Sumatra, Indonesia. Populasi kelinci Sumatra mengalami
penurunan yang signifikan yang diakibatkan oleh perambahan hutan yang agresif
di pulau Sumatra.
Berukuran sekitar 40 cm panjangnya, kelinci Sumatra
memiliki garis-garis kecoklatan, dengan ekor berwarna merah, dan bawah perutnya
berwarna putih. Biasanya tinggal di hutan dengan ketinggian 600-1400 meter dari
permukaan laut. Kelinci ini merupakan hewan nokturnal, dengan menempati bekas
atau liang hewan lain.
Makanannya adalah pucuk daun muda dan tanaman yang
berukuran pendek, namun kelinci hutan yang ditangkarkan memakan biji-bijian dan
buah-buahan.
Gambar 2.5:Kelinci Sumatera
(Nesolagus netscheri)
)
|
Klasifikasi Kelinci Sumatra
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Lagomorpha
Famili
: Leporidae
Genus
: Nesolagus
Spesies
: N. netscheri.
6. Ordo
Sirenia
Ciri-ciri:
Mirip cetacea, tidak ada daun telinga, tidak ada
tungkai belakang. Tungkai depan seperti dayung, kulit tebal sedikit rambut, dan
hidup di laut atau di air tawar. Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu
sapi laut dengan ciri-ciri :
Tubuh lebih membulat dibandingkn duyung, serta bulu
pada manatees lebih tebal dibandingkan duyung. Pada moncong tumbuh rambut atau
seperti kumis putih. . Sapi laut biasanya suka hidup di perairan dangkal dekat
pantai. Ukuran tubuhnya bisa sepanjang 7,6 meter dan warnanya kelabu
kecokelatan dengan pola polka dot samar.
Gambar 2.6 : Sapi
Laut (Hydrodamalis gigas)
)
)
|
Klasifikasi
Sapi laut
Kerajaan : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Sirenia
Famili
: Dugongidae
Genus
: Hydrodamalis
Spesies
: H. gigas
7. Ordo
Cetacea
Ciri-ciri:
Mirip sirenia, tidak ada daun telinga, tidak ada
rambut, tidak ada kelenjar-kelenjar di kulit. Tidak ada tungkai belakang,
tungkai depan disebut flipper seperti dayung. Bentuk gigi semua sama dan tidak
berlapisan email, atau tidak bergigi. Jari lebih dari lima. Hidup di laut atau
air tawar, lambung terbagi menjadi 4.
Salah satu contoh species dari ordo ini
yaitu paus biru dengan ciri-ciri sbb:
Bernapas dengan paru-paru, binatang ini memiliki ekor mendatar sehingga mudah
muncul dipermukaan. Sering memancarkan air yang berasal dari dua lubang
hidungnya. lubang hidung itu digunakan paus untuk bernapas. Oksigen
yang mengalir dalam darah dan otot-ototnya bercampur dengan zat-zat kimia
memberinya tenaga saat di dalam air atau saat tidak bernafas. Paus mempunyai
sistem sirkulasi yang khas yang dapat mengalirkan darah secara langsung dari
organ menuju otak. Melalui cara ini, sampai saat ikan paus muncul di permukaan
air untuk bernafas, ia tetap dapat mengirim oksigen di dalam tubuhnya secara
langsung ke otak, organ yang paling membutuhkan oksigen. Melalui cara ini ikan
paus dapat tetap berada di bawah laut selama kurang lebih 15 – 20 menit tanpa
bernafas.
Pada saat di air luang hidung tersebut
tertutup oleh katup supaya tidak kemasukan air. Ikan ini termasuk paus berdarah
panas. Tubuhnya penuh emas, hampir 1/3 dari tubuhnya adalah lemak. Sirip dorsal
paus biru kecil.
Gambar 2.7: Paus
Biru (Balaenoptera musculus)
)
)
)
)
|
Klasifikasi
paus biru
Kerajaan : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Cetacea
Famili
: Balaenopteridae
Genus : Balaenoptera
Spesies
: B. musculus
8. Ordo
Chiroptera (mamalia bersayap tangan)
Ciri-ciri:
Pemakan buah-buahan di malam hari (nokturnal). Gigi
runcing tajam, kaki belakang lebih kecil, terdapat selaput antar jari-jari,
dari tungkai depan hingga tungkai belakang, berguna untuk terbang, denagn
gerakan seperti sayap burung.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu kelelawar dengan ciri-ciri sbb:
Kelelawar adalah Mamalia (Binatang Menyusui) yang dapat terbang, dan biasanya
tinggal di gua-gua atau pepohonan yang tinggi. Makanannya adalah buah-buahan,
tetapi ada juga kelompok Kelelawar yang memakan serangga dan menghisap madu.
Untuk mendapatkan makanan kelelawar dilengkapi dengan sepasang sayap yang
fleksibel dan menyatu dengan kedua pasang kakainya.
Sayap yang dimiliki kelelawar sangat lentur, seperti
kulit kelelawar itu sendiri dan membentang diantara tulang-tulang jari kakinya
sampai ke bagian lengannya. Pada bagian ibu jari dari kaki-kaki kelelawar
terdapat cakar yang berfungsi untuk mendaki dibebatuan gua dan bergelantungan
di pohon.
Gambar 2.8:
Kelelawar (Myote sp.)
)
)
)
)
|
Klasifikasi
Kelelawar
Kerajaan
: Animalia
Filum
:
Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Chiroptera
Genus
: Mytes
Species
: Myote sp.
9. Ordo
Dermoptera (Mamalia bersayap kulit)
Ciri-ciri:
Berukuran kecil sampai medium, kaki-kakinya
menyokong satu lipatan otot yang melebar di daerah lateral diantara kaki muka
dan kaki belakang dari leher sampai ekor, giginya mempunyai puncak yang tajam,
tengkorak lebar dan gepeng, terdapat sebuah postorbital bar yang tidak
sempurna, tulang lachrymal tidak melebar samapi ke muka, tidak terdapat taju
paroksiputal, dan hanya terdapat di asia tenggra.
Salah
satu contoh species dari ordo ini yaitu kubung pelanduk sunda dengan ciri-ciri
sebagai berikut:
Kubung pelanduk Sunda hidup menyebar di kawasan
Indochina dan paparan Sunda dengan Malaysia sebagai pusat penyebaran hingga ke
Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Kenyataannya lemur
terbang dari Jawa dan Kalimantan punya keunikan yang membuatnya berbeda dengan
lemut terbang di Malaysia.
Keduanya
juga memiliki ciri morfologi yang sedikit berbeda. Misalnya, kubung pelanduk
dari Kalimantan berukuran lebih kecil. Namun, Kubung Kalimantan memiliki
variasi pola warna rambut yang lebih beragam daripada lemur sejenis dari Jawa
dan Malaysia.
Hewan tersebut memiliki keunikan karena kemampuannya
melayang di udara sehingga seolah-olah terbang. Dengan selaput di antara
kaki-kakinya, kubung pelanduk dapat melompat dari batang pohon ke pohon lainnya
hingga sejauh 136 meter. Selain itu, kubung pelanduk juga dikenal sebagai
mamalia yang menjadi kerabat terdekat primata yang memisahkan diri sekitar 86
juta tahun lalu.
Gambar 2.9: Kubung
pelanduk (G. variegates)
)
)
)
)
)
|
Klasifikasi
kubung pelanduk sunda.
Kerajaan : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo
: Dermoptera
Genus
: Galeopterus
Species
: G. variegatus
10. Ordo
Marsupialia (mamalia berkantung)
Ciri-ciri:
Telur mempunyai makanan cadangan, anaknya lahir pada
tahap perkembangan yang masih awal, mempunyai kloaka yang dangkal dan sebuah
spinkter, otak tidak mempunyai korpus kallosum, terdapat satu set gigi yang
tidak diganti kecuali premolar terakhir, telinga biasanya dilindungan dengan
sebuah bulla yang dibentuk dari alispenoid.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu wombat
dengan ciri-ciri sbb:
Wombat adalah marsupial Australia yang berkaki pendek, berkaki empat dan
memiliki panjang kira-kira 1 meter dengan ekor yang sangat pendek. Nama wombat
berasal dari Eora, komunitas Aborigin yang merupakan penduduk asli daerah
Sydney. Wombat menggali liang dengan gigi depan seperti hewan pengerat dan
cakar yang kuat. Walaupun wombat berburu di siang hari dan malam hari, wombat
juga akan pergi untuk makan di hari yang dingin.
Wombat adalah hewan herbivora, makanan mereka
kebanyakan rumput, tumbuh-tumbuhan dan akar. Mereka diburu oleh setan Tasmania.
Warna kulitnya bervariasi dari warna seperti pasir sampai coklat, atau dari
abu-abu sampai hitam. Wombat memiliki metabolisme yang lambat dan membutuhkan
waktu 14 hari untuk mencerna makanan seluruhnya. Mereka biasanya bergerak
dengan lamban, namun bila merasa terancam dapat lari dengan kecepatan 40 km/jam
dan bertahan dalam kecepatan itu selama 90 detik.
Gambar 2.10: Wombat
(Phascolomys sp)
)
)
)
)
)
|
Klasifikasi
Wombat
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas : Mamalia
Infrakelas
: Marsupialia
Ordo : Diprotodontia
Famili
: Vombatidae
Genus
: Phascolomys
Species : Phascolomys sp
Gambar 2.11:
Kangguru (Macropus sp)
)
)
)
)
)
|
Klasifikasi kanguru (Marcropus sp)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Subkelas : Marsupialia
Ordo
: Diprotodontia
Subordo : Macropodiformes
Famili
: Macropodidae
Genus
: Macropus sp
11. Ordo
Probosoidea (mamalia berproboscis)
Ciri-ciri:
Tubuh besar, mempunyai proboscis dengan dua lubang
hidung, dapat untuk memegang. Kepala besar, leher pendek, telinga lebar, gigi
seri atas dua buah yang tumbuh panjang, kaki lurus seperti tiang, berat badan
sekitar 300-350kg, dan umur dapat mencapai 50 tahun. Salah satu contoh species
dari ordo ini yaitu gajah sumatra dengan ciri-ciri:
Gajah sumatera secara umum mempunyai ciri badan
lebih gemuk dan lebar. Pada ujung belalai memiliki satu bibir. Berbeda dengan
Gajah Afrika, Gajah Sumatera memiliki 5 kuku pada kaki depan dan 4 kuku di kaki
belakang. Berat gajah sumatera dewasa mencapai 3.500-5000 kilogram, lebih kecil
dari Gajah Afrika.
Rata-rata Gajah Sumatera dewasa dalam sehari membutuhkan
makanan hingga 150 kilogram dan 180 liter air. Dari jumlah itu, hanya sekitar
40% saja yang mampu diserap oleh pencernaannya. Untuk memenuhi nafsu makan ini
Gajah Sumatera melakukan perjalanan hingga 20 km perharinya. Dengan kondisi
hutan yang semakin berkurang akibat pembalakan liar dan kebakaran hutan, tidak
heran jika nafsu makan dan daya jelajah bintang berbelalai ini sering terjadi
konflik dengan manusia.
Sebagaimana
spesies gajah asia lainnya, Gajah Sumatera tidur sambil berdiri. Selama tidur,
telinganya selalu dikipas-kipaskan. Ia mampu mendeteksi keberadaan sumber air
dalam radius 5 kilometer. Gajah Sumatera, mengalami masa kawin pada usia 10-12
tahun. Dan akan melahirkan anak 4 tahun sekali dengan masa mengandung hingga 22
bulan.
Gambar 2.11: Gajah
Sumatera (E.maximus)
)
)
)
)
)
|
Klasifikasi
Gajah Sumatra
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Probosoidea
Famili
: Elephantidae
Genus
: Elephas
Species
: E. maximus
12. Ordo
Pinnipedia
Ciri-ciri:
Berukuran sedang sampai besar, jari-jarinya
berselaput smpurna, gigi seri pada belahan rahang bawah masing-masing kurang
dari 3 buah, terkorak mempunyai bagian kranium yang lebih besar, dan tidak
terdapat lempeng postorbital.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu anjing
laut dengan ciri-ciri:
Anjing laut umumnya bertubuh licin dan cukup besar. Tubuhnya beradaptasi dengan
baik untuk habitat akuatiknya, di mana mereka menghabiskan sebagian besar masa
hidupnya. Sebagai tangan, kaki depannya berukuran besar dan berbentuk seperti
sirip, dan tubuhnya menyempit ke belakang. Anjing laut terkecil, yaitu
Arctocephalus galapagoensis memiliki berat sekitar 30 kg untuk ukuran dewasa
dan panjang 1.2 meter. Anjing laut terbesar, yaitu anjing laut gajah selatan
(Mirounga leonina) memiliki panjang maksimal hingga 4 meter dan berat 2200 kg.
Semua jenis anjing laut merupakan hewan karnivora
yang memakan ikan, cumi dan hewan laut lainnya. Hydrurga leptonyx kemungkinan
merupakan predator terbesar di antara jenis-jenis anjing laut lainnya, yang
memakan berbagai macam hewan dari krill
Gambar 2.12:Anjing
Laut (Phoca vitalina)
)
)
)
)
)
)
|
Klsifikasi
Anjing laut
Kerajaan : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Family : phocidae
Genus : Phoca
Species : Phoca vitalina
13. Ordo
Pholidota (mamalia bersisik, tak bergigi)
Ciri-ciri:
Umumnya tak bergigi, tidak terdapat clavicula, tubuh
dilindungi sisik dari zat tanduk, bagian tubuh ventral berambut, makan semut,
anai-anai, dan dapat berpegangan dengan ekornya.Salah satu contoh species dari
ordo ini yaitu trenggiling dengan ciri-ciri:
Trenggiling biasa (Manis javanica syn. Paramanis
javanica) adalah wakil dari ordo Pholidota yang masih ditemukan di Asia
Tenggara. Hewan ini memakan serangga dan terutama semut dan rayap. Trenggiling
hidup di hutan hujan tropis dataran rendah. Trenggiling kadang juga dikenal
sebagai anteater.
Bentuk tubuhnya memanjang, dengan lidah yang dapat dijulurkan hingga sepertiga
panjang tubuhnya untuk mencari semut di sarangnya. Rambutnya termodifikasi
menjadi semacam sisik besar yang tersusun membentuk perisai berlapis sebagai
alat perlindungan diri. Jika diganggu, trenggiling akan menggulungkan badannya
seperti bola. Ia dapat pula mengebatkan ekornya, sehingga "sisik"nya
dapat melukai kulit pengganggunya.
Gambar 2.13:
Trenggiling (M. javanica)
)
)
)
)
)
)
|
Klasifikasi
trenggiling
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Pholidota
Famili
: Manidae
Genus
: Manis
Species
: M. javanica
14. Ordo
Perissodactyla (mamalia berjari ganjil)
Ciri-ciri:
Telapak kaki berjari ganjil, dibungkus kuku dari zat
tanduk, tidak bertanduk, lambung sederhana, tidak memiliki vesicafellea
(kantung empedu).
Salah
satu contoh species dari ordo ini yaitu badak sumatra dengan ciri-ciri
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) adalah
satu-satunya badak Asia dengan dua cula. Badak Sumatera juga dikenal memiliki
rambut terbanyak dibandingkan seluruh sub-spesies badak di dunia, sehingga
sering disebut hairy rhino (badak berambut). Ciri-ciri lainnya adalah telinga
yang besar, kulit berwarna coklat keabu-abuan atau kemerahan sebagian besar
ditutupi oleh rambut dan kerut di sekitar matanya.
Panjang cula depan biasanya berkisar antara 25-80
cm, sedangkan cula belakang biasanya relatif pendek dan tidak lebih dari 10 cm.
Saat anak badak Sumatera lahir hingga remaja biasanya kulitnya ditutupi oleh
rambut yang lebat berwarna coklat kemerahan. Bersamaan dengan bertambahnya usia
satwa ini, rambut yang menutupi kulitnya semakin jarang dan berubah kehitaman.
Panjang tubuh satwa dewasa berkisar antara 2 - 3 meter dengan tinggi 1 - 1,5
meter. Berat badan diperkirakan berkisar antara 600 - 950 kg.
Gambar 2.14: Badak
Sumatera (D. sumatrensis)
)
)
)
)
)
)
|
Klasifikasi
Badak Sumatra
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Perissodactyla
Famili
: Rhinocerotidae
Genus
: Dicerorhinus
Spesies : D. sumatrensis
15. Ordo
Artiodactyla (mamalia berjari genap)
Ciri-ciri:
Digolongkan menjadi ruminansia dan non-ruminansia,
ruminansia mamalia memamah biak, kaki panjang, berjari genap, bertanduk, tidak
bertaring, lambung terbagi 4 kompartemen.
Non-ruminanasia, mamalia tidak memamah biak, lambung
tidak terbagi 4 kompartemen, bertaring, tidak bertanduk.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu
kambing dengan ciri-ciri sbb:
Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang
secara alami tersebar di Asia Barat Daya (daerah "Bulan sabit yang
subur" dan Turki) dan Eropa.
Kambing merupakan binatang memaliah biak yang
berukuran sedang. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang,
namun tanduk pada kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai
jenggot, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berbulu lurus dan
kasar. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4
meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter - 15 sentimeter. Bobot yang betina 50
kilogram - 55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram.
Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari India
ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah daerah
pegunungan yang berbatu-batu.
Gambar 2.15:
Kambing (Capra aegagrus)
)
)
)
)
)
)
)
|
Klasifikasi
kambing
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Artiodactyla
Famili
: Bovidae
Genus : Capra
Spesies : Capra aegagrus
16. Ordo
Primata
Ciri-ciri:
Pada umumnya setiap melahirkan hanya satu anak,
tangan dan kaki berjari lima, berkuku dan dapat untuk memegang.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu
simpanse dengan ciri-ciri sbb:
Simpanse (sering disingkat dalam Bahasa Inggris, chimp) adalah nama umum dari 2
spesies kera dalam genus Pan. Simpanse adalah hewan yang sering ditemui di
hutan tropis. Biasanya kulitnya berwarna hitam kecoklatan, dan berbulu hitam.
Simpanse yang paling dikenal adalah dari golongan Pan troglodytes, yang habitat
terbanyaknya adalah di daerah Afrika Barat, dan Afrika Tengah. Dari pihak
sepupu terdekat dengan simpanse, dikenal pula Bonobo atau "Pygmy
Chimpanzee" yang berasal dari golongan Pan paniscus, dan banyak ditemukan
di Kongo. Sungai Kongo menandai batas dari kedua golongan simpanse tersebut.
Simpanse adalah anggota keluarga Hominidae, bersama
dengan gorila, manusia, dan orang utan. Dua spesies simpanse yang tersebut
diatas adalah spesies terdekat dengan spesies manusia semuanya adalah termasuk
suku Hominini (termasuk sub-suku Hominina yang sudah punah). Simpanse adalah
satu-satunya anggota sub-suku Panina yang diketahui sampai saat ini.
Gambar 2.16:
Simpanse (Panstonglodytes)
)
)
)
)
)
)
)
)
|
Kerajaan : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo
: Primata
Famili
: Hominidae
Genus
: Pan
Species
: Panstonglodytes
F.
Sistem
Organ Hewan Mamalia
1.
Sistem Sirkulasi pada Mamalia
Sistem peredaran darah
adalah sistem yang memiliki hubungan dengan pergerakan darah di dalam pembuluh
darah dan juga perpindahan darah dari suatu tempat ke tempat lain. Fungsi
peredaran darah yaitu :
a. mengangkut
zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh jaringan tubuh.
b. mengangkut
oksigen dan karbondioksida dari seluruh jaringan ke alat respirasi.
c. mengangkut
hormon dari kelenjar endokrin ke target organ dan mendistribusikan panas dari
sumbernya ke seluruh bagian tubuh.
Jantung berbilik empat pada mammalia mempunyai dua
atria dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda
(sirkuit sistemik dan pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan
semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen
dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebgai hewan
endotermik, mammalia memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya
dibandingkan dengan vertebratalain dengan ukuran tubuh yang sama.
Macam-macam
peredaran darah :
1) Peredaran
darah kecil yaitu peredaran darah dari jantung ke kapiler paru – paru kemudian
kembali ke jantung. Darah dari paru – paru mengalir melalui arteri
pulmonari dan kembali ke jantung melalui vena pulmonari. Peredaran darah
ini melalui : Ventrikel kanan, arteri pulmonalis, paru-paru, vena pulmonalis,
atrium kiri.
2)
Peredaran
darah besar yaitu peredaran dari jantung menuju keseluruh jaringan tubuh dan
kembali ke jantung. Darah mengalir dari jantung dan masuk ke pembuluh arteri
yang berukuran lebih besar yaitu aorta. Pembuluh ini mempunyai cabang yang
pendek yang berjumlah 2 yaitu satu cabang mengalirkan darah yang kaya dengan
oksigen menuju ke lengan dan kepala. Dan satu cabang lagi mengalirkan darah ke
berbagai baagian tubuh lainnya. Peredaran darah besar ini melalui : Ventrikel kiri,
aorta, arteri, arteriola, kapiler, venula, vena, vena cava superior, vena cava
inferior, atrium kanan.
Gambar 2.17: sistem
sirkulasi darah pada hewan Mamalia
)
)
)
)
)
)
)
)
|
2. Sistem
Respirasi Mamalia
Sebutan
mamalia berdasar adanya kelenjar mamae pada hewan betina untuk menyusui anaknya
yang masih muda. Glandula mamae atau kelenjar susu tersebut terdapat di bawah
kulit dengan warna kuning. Kelenjar ini juga biasa digunakan sebagai jaringan
lemak.
Jantung
merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Oto-otot jantung merupakan
jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan
otot serat lintang. Akan tetapi , cara kerjanya mmenyerupai otot polos yaitu di
luar kemauan kita ( dipengaruhi oleh susunan saraf otonom ). Jantung terletak
di dalam cavum thoralis. Jantung memiliki empat bagian. Bagian-bagian tersebut
adalah atrium sinistrum , atrium dextrum , ventrikel sinistrum , dan ventrikel
dextrum.
a. Atrium
sinistrum
Merupakan muara dari pembuluh darah vena pulmonalis
sinistra dan vena pulmonalis dextra.
b. Atrium
dextrum
Merupakan muara dari pembuluh darah vena cava
caudalis, vena cava cranialis sinistra, dan vena cava cranialis dextra.
c.
Ventrikel sinister
Dinding bagian ini memiliki ukuran yang lebih tebal
dibandingkan dengan dinding antrium dan juga dinding ventrikel dexter. Hal ini
dikarenakan kerja ventrikel dexter lebih berat dibandingkan dengan bagian
jantung lainnya, yaitu memompa darah ke seluruh tubuh.
d. Ventrikel
dexter
Pembuluh darah yang bekerja pada bagian ini adalah
arteri pulmonalis.
Otot jantung mempunyai kemampuan antostimulasi (tidak tergantung dari Impuls
saraf). Denyut jantung dipengaruhi oleh sistem saraf otonom, meskipun demikian
otot jantung juga dapat berdenyut tanpa saraf, karena bersifat myogenik (pada
hewan tingkat rendah bersifat neurogenik).
Jantung dibungkus oleh suatu lembaran yang disebut pericardium. Pericardium
terbagi atas dua lembaran , yaitu lamina visceralis ( lapisan sebelah dalam )
dan lamina parietalis ( lapisan sebelah luar ). Kedua lapisan tersebut
membatasi suatu ruangan yang disebut cavum pericardi.
Bagian kiri dan kanan jantung terpisah oleh adanya septum cardis. Septum
cardis tersebut terdiri atas septum atriovum yang memisahkan atrium dexter dan
sinister serta septum ventriculorum yang memisahkan ventrikel dextrum dan
sinistrum.
Sistem
respirasi melalui beberapa organ , yaitu :
1. Nares (
lubang hidung )
Lubang hidung ini terbagi menjadi
dua , yaitu nares anteriores ( lubang hidung luar ) dan nares postenores (
lubang hidung dalam ).
2. Laring
Organ ini berfungsi untuk membawa
udara menuju trachea serta menghasilkan suara. Lapisan mukosa pada laring
mengandung epithelium bersilia. Silia tersebut berfungsi untuk menfilter udara
kotor atau partikel-partikel asing agar tidak mengganggu sistem selanjutnya
sehingga merusak paru-paru (pulmo). Partikel-partikel asing tersebut dapat
menjadi salah satu penyebab kanker paru-paru.
Makanan dan cairan yang berasal dari
faring dicegah untuk tidak masuk laring karena adanya epiglotis, yaitu jaringan
yang berbentuk lembaran tipis. Ketika seseorang bernafas, epiglotis membentuk
posisi vertical, sehingga seperti pintu yang dibuka. Sedangkan pada saat
menelan makanan atau cairan secara refleks epiglotis dan laring saling
mendekat, sehingga mencegah makanan/cairan masuk ke laring dan mengarahkan
makanan ke esophagus. Jika seseorang makan/minum sambil tertawa maka refleks
epiglotis tidak bekerja, sehingga makanan dapat masuk ke laring, dan
menyebabkan tersedak.
3. Trachea
Merupakan suatu organ yang tersusun
atas cincin-cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Cincin-cincin tulang
rawan tersebut dinamakan annulus trachealis. Trachea terletak pada
ventral esophagus.
4. Bronchus
Bronchus merupakan percabangan dari
Trachea. Bronchus terdiri atas sinister dan dexter. Dindingnya diperkuat oleh
cincin-cincin tulang rawan yang disebut annulus bronchialis
5. Bronchiolus
Organ ini merupakan cabang-cabang
kecil dari sebuah bronchus. Bersama-sama dengan bronchus, laring, dan trachea,
bronchiolus bertanggung jawab atas pembersihan sistem pernafasan (filter udara
kotor).
6.
Alveolus
Bronchiolus terbagi menjadi banyak sekali percabangan yang lebih kecil
dengan ukuran diameter sekitar 0,5 mm. Percabangan mempunyai ujung yang buntu
membentuk kantung disebut alveolus. Alveoli bertugas membawa oksigen dan
memindahkan karbondioksida ke atau dari sistem
sirkulatori. Diantara alveoli tersisipi banyak makrofag, yaitu sel darah putih
yang berukuran besar bergerak amuboid bertugas memindahkan materi asing dari
dalam paru-paru yang belum tersaring di alat pernapasan sebelumnya. Selain itu
juga mencegah paru-paru dari infeksi sehingga dapat menjalankan fungsinya
dengan baik. Mekanisme Ventilasi (Pertukaran
Udara) Pulmonalis.
Gambar 2.18: Sistem
Respirasi pada hewan mamalia
)
)
)
)
)
)
)
)
|
Paru-paru
dapat membesar dan berkontraksi dengan 2 jalan :
1) Dengan gerakan turun naik diafragma
akan memanjang dan
memperpendek
rongga dada.
2) Dengan pengangkatan dan penekanan
tulang rusuk akan
mengangkat/memperbesar
dan menurunkan/memperkecil diameter anteroposterior rongga dada.
Pernafasan
normal dilakukan hampir sempurna oleh gerakan inspirasi
(menghirup) diafragma. Selama inspirasi diafragma menarik ke bawah permukaan
bagian bawah paru-paru.
Selama ekspirasi
(menghembus) diafragma berelaksasi dan mendorong paru-paru ke belakang, dinding
dada dan struktur perut mendorong paru-paru. Selama bernafas berat, dorongan ke
belakang tidak cukup kuat untuk menyebabkan respirasi cepat, hal itu dapat
dicapai dengan kontraksi urat perut yang mendorong isi perut ke atas melawan
diafragma bagian bawah.
3. Sistem
Ekskresi
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal
yang disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter.
Dari kandung kemih mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui
saluran urin. Mammalia dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak
seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki
saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan
saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
4. Reproduksi pada Mamalia
Mamalia
berkembang biak dengan cara melahirkan anak (vivipar). Proses pembuhannya
berlangsung di dalam tubuh induk betina (fertilisasi internal). Setelah
dilahirkan, anak hewan mamalia menyusu kepada induknya. Meskipun demikian, ada
beberapa jenis mamalia yang tidak melahirkan anaknya, tetapi bertelur.
Contohnya adalah platipus (Ornithorynchus anatinus).Semua hewan Mamalia
memiliki alat reproduksi yang hampir serupa.
Hewan mamalia
melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam uterus,
dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis hewannya,
seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan cara
reproduksi dan perkembangan fetusnya, beberapa mammalian memiliki
tingkatan-tingkatan dari yang rendah sampai yang tinggi. Pada mammalian rendah,
seperti Ordo Monotremata (platypus) dan Ordo Marsupialia (opossum dan
kangguru), platypus masih bertelur dan mengerami telurnya. Sedangkan pada
kangguru yang telurnya sangat kecil itu berkembang dalam uterus selama beberapa
hari, larva yang kemudian menetas segera keluar dari uterus dan masuk dalam
kantong perut (marsupium) dan menghisap air susu dari putting-putting induknya.
Pada mamalia yang lebih tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi
embrio dan kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang
lebih lama. Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang
mengangkut nutrisi dari tubuh induknya.
Gambar 2.19:Sistem
Reproduksi mamalia jantan dan betina
)
)
)
)
)
)
)
)
|
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Mamalia berasal
dari kata mammilae yang berarti hewan menyusui, suatu kelas vertebrata
(hewan bertulang belakang) dengan ciri seperti adanya bulu dibadan dan adanya
kelenjar susu pada betina. Hewan Mamalia memeliki karakteristik yaitu Tubuhnya
umumnya ditutupi oleh rambut, Jantung
terbagi menjadi empat ruangan. Sebagian besar mamalia dilahirkan. Fertilisasinya
secara internal dan perkembangan embrionya terjadi di dalam tubuh.
Mamalia dikelompokkan kedalam banyak
ordo yaitu: Ordo Monotremata, Insectivora,
Carnivora, Rodentia, Lagomorpha, Sirenia, Cetacea, Chiroptera, Dermoptera. Marsupialia,
Probosoidea, Pinnipedia, Pholidota, Perissodactyla, rtiodactyla, Primata.
B. Saran
Kami menyadari bahwa penyajian materi dalam makalah ini
belum lengkap. Untuk itu kami sarankan agar para pembaca bisa mencari referensi
tambahan dari sumber lainnya juga.Semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan
bagi para pembaca khususnya bagi mahasiswa pendidikan biologi.